Mengapa Apartemen Modern Dirancang Seperti Sekarang : Sejarah, Psikologi, dan Strategi Desain


Mengapa apartemen masa kini terasa serupa — mulai dari ruang terbuka tanpa sekat, warna-warna netral, hingga furnitur multifungsi? Apakah ini hanya tren desain, atau ada alasan lebih dalam yang menjawab kebutuhan manusia modern? Artikel ini mengajak Anda menyelami dunia di balik dinding apartemen, dengan lensa sejarah, psikologi, dan prinsip desain arsitektur.

1. Sejarah Singkat Apartemen: Dari Kerajaan Romawi hingga Urban Minimalis

Konsep hunian bertingkat sudah ada sejak zaman Roma Kuno. Mereka menyebutnya insulae, yaitu bangunan bertingkat yang dihuni oleh keluarga dari berbagai kelas sosial. Namun, bentuk apartemen seperti sekarang baru berkembang di Eropa abad ke-19 seiring revolusi industri. Di kota-kota seperti Paris dan London, muncul kebutuhan akan ruang tinggal yang padat namun tetap layak.

Pada abad ke-20, arsitek seperti Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe memperkenalkan konsep form follows function,

yang membentuk dasar desain apartemen modern: efisiensi ruang, pencahayaan alami, dan kesederhanaan bentuk.

2. Kenapa Ruang Apartemen Sekarang Banyak yang Open-Space?

Open-space (ruang tanpa sekat) bukan hanya karena tren Instagram. Ini berakar dari prinsip neurosains dan psikologi ruang:

  • Ruang terbuka memberi kesan lega, walau secara fisik sempit.
  • Memudahkan interaksi antar penghuni, mendorong keintiman keluarga.

  • Mengurangi rasa terisolasi, terutama di kota besar dengan hunian vertikal.

Selain itu, open-plan memudahkan cahaya alami masuk lebih dalam ke unit, yang terbukti membantu produksi serotonin, hormon yang mempengaruhi suasana hati.

3. Warna Netral: Estetika atau Psikologi?

Mayoritas apartemen baru didesain dengan warna putih, abu-abu, krem, dan cokelat muda. Ternyata ini bukan cuma pilihan gaya:

  • Warna netral cenderung memberi ketenangan psikologis, cocok untuk tempat istirahat setelah hari panjang.

  • Netral = fleksibel, artinya mudah dipadukan dengan perabot apapun (menarik bagi penyewa atau investor).

  • Warna-warna ini mencerminkan kebersihan dan modernitas — dua hal yang penting dalam persepsi kualitas properti.

4. Mengapa Furnitur Multifungsi Makin Populer?

Fenomena ruang kecil, kebutuhan besar mendorong munculnya furnitur serba guna: meja lipat, tempat tidur dengan laci, rak dinding yang bisa jadi meja kerja. Di baliknya ada prinsip desain dari arsitektur Jepang dan Skandinavia, yang menekankan:

  • Maximal use of minimal space

  • Fungsionalitas melebihi estetika semata

  • Efisiensi dalam aktivitas harian — tanpa kehilangan kenyamanan

5. Desain Apartemen & Kesehatan Mental

Desain interior sangat memengaruhi mood, stres, dan produktivitas. Beberapa studi menunjukkan bahwa:

  • Akses ke cahaya alami menurunkan risiko depresi.

  • Ruangan yang berantakan secara visual membuat otak cepat lelah.

  • Tanaman indoor dan elemen kayu menciptakan efek restoratif, seolah kita dekat dengan alam.

Arsitektur modern kini mengadopsi prinsip biophilic design — menghadirkan unsur alam dalam ruang hunian.

6. Kesimpulan: Apartemen Adalah Cermin Kehidupan Modern

Desain apartemen modern bukan kebetulan. Ia adalah refleksi dari kebutuhan manusia saat ini:

  • Mobilitas tinggi

  • Ruang terbatas

  • Keseimbangan antara fungsi dan keindahan

  • Kebutuhan psikologis akan ruang yang menenangkan

    Semakin Anda memahami mengapa apartemen dirancang seperti itu, semakin Anda bisa menyesuaikannya dengan ritme hidup Anda sendiri.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *